Mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB), digelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Pencegahan Kekerasan dan Perkawinan Anak pada Kamis (6/11/2025) di Pendopo Kecamatan Kedungadem.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama lintas sektor yang melibatkan unsur pemerintahan, legislatif, organisasi perempuan, dan masyarakat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, yaitu Agus Dita Pratama, SE., Suprapto, serta Moch. Choirul Anam, S.Pd., M.AP..
Selain itu, tampak hadir Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro dr. Ahmad Hernowo Wahyutomo, M.Kes., Camat Kedungadem Bayudono Margajelita, jajaran Forkopimcam, para Kepala Desa, perwakilan TP PKK Kecamatan Kedungadem, serta organisasi perempuan seperti PC Aisyiyah, Muslimat NU, dan Fatayat NU Kedungadem. Acara juga diikuti oleh para tamu undangan dari unsur masyarakat dan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak.
Dalam sambutannya, dr. Ahmad Hernowo Wahyutomo menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga untuk memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak di tingkat daerah. Menurutnya, peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan menjadi kunci agar penanganan terhadap korban kekerasan bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan empatik.
“Perlindungan perempuan dan anak tidak bisa hanya dilakukan oleh satu instansi. Semua pihak perlu terlibat, mulai dari pemerintah, DPRD, lembaga masyarakat, hingga keluarga,” ujarnya.
Selain itu, dr. Hernowo juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah perkawinan anak. Ia berpesan agar masyarakat mendukung anak-anaknya untuk terus melanjutkan pendidikan minimal hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Bapak Ibu, mohon dibantu agar anak-anak kita tetap bersekolah sampai lulus SMA. Jika sudah berusia 19 tahun dan ingin menikah, silakan. Namun kalau masih di bawah usia itu, termasuk kategori perkawinan anak, dan tentu tidak kita harapkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, perbedaan antara anak yang bersekolah dan yang putus sekolah sangat besar dalam hal peluang masa depan. Pemerintah daerah, lanjutnya, kini juga fokus membantu keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu agar anak-anak tetap bisa bersekolah.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Hernowo turut mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak di Bojonegoro masih cukup tinggi, dengan sebagian besar berupa kasus pelecehan seksual.
“Setiap hari ada laporan kekerasan yang masuk. Karena itu, orang tua perlu lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya. Dunia sekarang sudah berbeda, anak-anak memerlukan perhatian ekstra,” ujarnya.
Ia juga menyoroti meningkatnya jumlah permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Bojonegoro, yang menandakan masih banyaknya praktik perkawinan anak. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat bergotong royong menekan angka pernikahan dini dan kasus kekerasan.
“Kemajuan suatu daerah terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Mari kita jaga anak-anak kita agar tumbuh cerdas, berpendidikan, dan siap memajukan Bojonegoro,” pungkas dr. Hernowo.
Sementara itu, Moch. Choirul Anam, S.Pd., M.AP., mewakili Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, menegaskan bahwa DPRD akan terus memberikan dukungan nyata terhadap penguatan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak, baik melalui kebijakan maupun alokasi anggaran.
“Komisi C memiliki tanggung jawab di bidang sosial, pendidikan, dan perlindungan masyarakat, termasuk perempuan dan anak. Kami akan terus mendorong agar program di sektor ini semakin kuat dan menjangkau hingga ke tingkat desa,” ujarnya.
Anggota Komisi C lainnya, Agus Dita Pratama, SE., juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh Dinas P3AKB.
“Perkawinan anak dan kekerasan terhadap perempuan merupakan persoalan serius yang memerlukan kerja sama semua pihak. DPRD akan selalu mendukung program-program yang berdampak langsung bagi perlindungan perempuan dan anak di Bojonegoro,” tuturnya.
Camat Kedungadem Bayudono Margajelita dalam sambutannya turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Ia menegaskan komitmen pemerintah kecamatan untuk terus bersinergi dalam memperkuat sistem perlindungan di wilayahnya.
“Kami siap mendukung langkah-langkah penguatan lembaga layanan, serta mengajak seluruh masyarakat untuk aktif mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Melalui kegiatan pembinaan ini, diharapkan terbangun sinergi yang berkelanjutan antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang aman, ramah anak, dan berkeadilan gender di Kabupaten Bojonegoro.
ADs : https://wartamalowopati.com/dinas-p3akb-bojonegoro-gelar-sosialisasi-pencegahan-kekerasan-dan-perkawinan-anak-di-kedungadem/